Tuesday 21 June 2011

A lot of Love on Pantai Pangandaran


Saat itu, mumpung lagi ada di Cilacap, rasanya sayang kalau tidak menyempatkan diri ke Pantai Pangandaran yang berada di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Barat itu. Dengan berbekal informasi dari saudara akhirnya diputuskan, sebelum kembali ke Medan, Pangandaran harus dijelajahi.
Pangandaran sebenarnya terdiri dari beberapa tempat wisata, ada Green Canyon, Pantai Batu Hiu, Pantai Karang Nini, Pantai Kerapyak, Pantai Pangandaran, Cagar Alam Pananjung, Pantai Keusikluhur dan pantai Karang Tirta, semuanya bagus namun karena waktu tidak memungkinkan saya untuk mengunjungi semua tempat, maka pilihan saya jatuhkan kepada pantai Pangandaran yang memang paling terkenal.
Setelah menempuh perjalanan selama dua jam lebih, akhirnya kami sampai di Pangandaran, rombongan kami harus membayar tiket masuk yang relatif murah, berkisar antara Rp.2500 sampai Rp. 130.000, tergantung jenis kendaraan.
Perjalanan melelahkan terbayar saat kaki menginjak hamparan pasir pantai yang hangat, debur ombak bergulung saling berkejaran pecah dibibir pantai. Waah, indah sekali!! Kalau kata penduduk setempat yang ramah-ramah, pangandaran adalah pantai yang istimewa karna kita dapat melihat matahari terbit dan tenggelam di satu tempat yang sama!
Untuk pemanasan, kami memutuskan untuk melihat-lihat cagar alam Pananjung di pantai barat Pangandaran, untuk tiket masuk satu orang dikenakan biaya Rp.7000, dan apabila kita ingin menyewa pemandu dikenakan biaya mulai dari Rp.50.000
Masuk ke cagar alam, kita akan langsung disambut kawanan monyet yang masih tergolong liar. Kita dapat memberi makan kepada monyet-monyet ini, namun tidak boleh mengelusnya karna bisa-bisa monyetnya ngamuk …
(nie monyetnya, jangan digangguin yiaaa :D)

Sebelum berkeliling pemandu akan menjelaskan rute yang akan dilewati, dengan luas sekitar 500 hektar ini, memang ada baiknya untuk melihat dulu peta cagar alam Pananjung ini, bisa-bisa kita nyasar karna tidak tahu arah. Setelah melihat-lihat peta, kami memutuskan untuk melihat-lihat gua-gua yang ada di cagar alam ini. Disini terdapat 8 buah gua bersejarah yang bisa dikunjungi, mulai dari gua Jepang, Gua Parat, Gua Panggung, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal, Situs Batu Kalde, Mata Air Awet muda dan gua-gua lain peninggalan Jepang.


Wisata cagar Alam Pananjung bisa dikatakan seperti hutan lindung, banyak pohon yang usianya sudah ratusan tahun dengan lebar diameter yang sangat besar. Juga terdapat banyak fauna yang berkeliaran bebas seperti rusa, landak, monyet dan kelelawar. Di sini juga ada sarana olahraga flying fox yang bisa dinikmati pengunjung. Kalau menggunakan rute yang ditunjukkan pemandu, kita dapat mengelilingi cagar alam ini dengan waktu tempuh selama dua jam.
Tempat ini juga sering digunakan untuk lokasi syuting, yang paling terkenal tentu saja, sinema Misteri Gunung Merapi atau yang lebih terkenal dengan sebutan Nenek Lampir, maka gua Parat tempat lokasi syuting ini juga disebut gua nenek lampir.

Setelah berkeliling di Cagar Alam Pananjung dan masuk kesemua gua didalamnya, kami keluar melalui Pantai Pasir Putih yang bisa langsung tembus ke Pangandaran.
Pantai Pasir Putih memang memiliki hamparan pasir yang putih bersih dan ada mata air awet muda yang dipercaya dapat membuat orang yang cuci muka disitu akan awet muda. Ada juga wisata taman laut dengan biota laut dan karang yang indah. Selain lewat cagar Alam Pananjung, kita juga bisa menggunakan perahu untuk sampai ke kawasan Pasir Putih dari Pangandaran, dengan tarif mulai dari Rp.5000/orang kita sudah dapat mengelilingi sekitar cagar alam Pananjung.
Puas bermain-main air, kami menyusuri sepanjang pesisir pantai barat, sambil mencari oleh-oleh yang banyak dijual disini, mulai dari ikan asin sampai pernak-pernik dari kerang. Harganya pun bervariasi, kalau mau belanja disini harus pintar-pintar menawar karna harga yang ditawarkan biasanya sudah dinaikkan lebih dulu. Setelah puas berburu oleh-oleh dan hari juga beranjak petang akhirnya kami kembali kerumah dengan perasaan puas dan senang.





How to go there ..?
Pangandaran dapat dicapai melalui jalan darat dan udara. Kalau tidak memiliki kendaraan pribadi, kita dapat menggunakan paket travel atau kalau kuat juga bisa berjalan kaki atau alternatif lain naik becak dan ojek. Rute bus yang biasanya sampai ke Pangandaran adalah Jakarta-Pangandaran, Bandung-Pangandaran dan Jogjakarta-Pangandaran. Kalau menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor akan lebih efisien. Tarif masuk objek wisata Pangandaran juga murah,
Untuk perorang dikenakan biaya Rp.2500 dan untuk kendaraan dikenakan biaya mulai dari Rp.6000 sampai Rp.130.000 tergantung jenis kendaraan yang masuk.
Kita juga bisa menggunakan jalur udara dengan pesawat Susi Air yang melayani penerbangan Jakarta-Pangandaran dan Bandung-Pangandaran, tarifnya memang lebih mahal daripada pesawat komersil biasa, tapi kita akan langsung mendarat di kawasan Pangandaran, tepatnya di Bandara Nusawiru.

What we Have to PrepaRe …?
Tentu saja financial yang cukup, hehehehe .., karna nanti ketika sampai di Pangandaran, kita akan tergoda untuk mencoba semua fasilitas yang disediakan pihak pengelola, belanja-belanja dan makan-makan.
Kondisi fisik juga harus dalam keadaan fit, karna bagi yang berminat ke cagar alam Pananjung yang areanya masih berupa hutan itu pengunjung harus memiliki stamina yang tinggi. Kalau kita hanya datang sebagai wisatawan harian, maka tidak perlu pusing memikirkan hotel untuk menginap, namun bila kita berniat menghabiskan waktu beberapa hari disana, maka lebih baik kita reservasi hotel tempat kita akan menginap. Ada ratusan hotel dikawasan ini, dengan beragam fasilitas dan harga. Atau bisa juga ikut paket yang disediakan travel, dengan begitu kita tidak perlu pusing lagi memikirkan akomodasi dan lain-lain, cukup bayar dan liburan..
Datang kepantai, usahakan menggunakan pakaian yang santai, longgar dan hindari aksesoris yang berlebihan. Akan lebih nyaman kalau kita menggunakan sandal santai atau sepatu kets bagi yang ingin mengunjungi cagar alam. Topi dan kacamata hitam juga bermanfaat disini karena udara cukup panas menyengat. Hal penting lain yang harus disiapkan adalah sunblock, agar kulit tidak terbakar matahari setelah seharian bermain-main dipantai. Siapkan juga tas kecil untuk menyimpan peralatan elektronik seperti hp atau kamera.

Now, Ready To Enjoying the Beach .. 
Setelah semua siap, dan kita sudah sampai di Pangandaran, lalu mau apa?
Gampang, banyak pilihan aktivitas yang bisa dilakukan disini. Kalau mau berenang tersedia ban renang sewaan, bisa juga menyewa perahu untuk keliling-keliling pangandaran sambil melihat taman laut yang sangat indah, tapi kalau mau lebih seru kita bisa mencoba parasailing dan jetski. Bosan bermain air, coba saja berkuda dipesisir pantai yang banyak disediakan oleh panduduk asli daerah sini, atau mencoba bersepeda santai disepanjang jalan sambil melihat-lihat aneka souvenir. Capek berkeliling cagar alam atau puas berenang, tersedia berjejer warung makan, mulai dari kaki lima sampai restoran mewah yang menyediakan hidangan seafood yang lezat, sudah pasti akan menggoyang lidah.
Sudah kenyang makan, silakan jalan-jalan sambil berburu oleh-oleh, mulai dari kaos, baju pantai yang khas, pernak-pernik seperti gelang, kalung, bros atau gantungan kunci, kerajinan masyarakat lokal, sampai ikan asin, semua ada, murah meriah.
Sudah habis? Belum ..,
Sambil menunggu terbenam matahari, kita bisa mencoba membuat tatto. Baik temporer maupun permanen bisa, banyak gerai yang membuka jasa membuat tatto, tidak memakan waktu lama dan biayanya juga cukup murah, kita sudah bisa membuat tato dengan gambar yang kita inginkan.
Semua sudah dicoba, eits jangan pulang dulu, sisakan waktu sejenak untuk berdiri ditepi pantai menunggu matahari terbenam perlahan-lahan diujung laut, kita akan melihat pemandangan yang luar biasa indah dan tak terlupakan ..
What a wonderfull moment …

No comments:

Post a Comment